Kamis, 20 November 2008

PUSING …..!! ANAK SULIT MAKAN


Memberi makan pada anak, khususnya bayi dan balita tidaklah semudah mengucapkan atau membayangkannya. 

Menolak makan, melepeh (memuntahkan makanannya kembali), ‘mengemut’ , hanya mau makanan cair dan lumat saja, kesulitan dalam menghisap, menelan , mengunyah makanan, hanya menyukai satu atau beberapa jenis makanan saja, atau bahkan kebiasaan makan sesuatu yang tidak layak untuk dimakan. Hal tersebut di atas sering kali menjadi kendala dalam pemberian makanan pada anak. 

Kecemasan ibu jadi timbul, ketakutan akan tidak terpenuhinya kecukupan gizi, energi, maupun nutrisi untuk tumbuh kembang anak tersayang. 

Keadaan tersebut tidak dapat dibiarkan dan harus segera ditangani dengan mencari penyebab masalah makan anak , di samping memberikan nutrisi padat energi. 

Pentingnya membina dan mengembangkan keterampilan makan pada anak, dimulai sejak dini. 
Dimulai dari waktu bayi lahir dengan gerakan mengisap susu, dilanjutkan dengan memberi makanan yang lebih padat secara bertahap baik konsistensi maupun jumlahnya sesuai usia anak. 

Perkembangan keterampilan makan yang berlangsung sejak lahir sampai dengan usia 3 tahun merupakan sesuatu yang memerlukan pelatihan dan pembinaan baik untuk ibu dan anak. Dikatakan usia 6 – 9 bulan merupakan periode kritis dalam pembinaan keterampilan makan. Apabila periode ini tidak dimanfaatkan secara optimal dapat timbul masalah makan pada anak. 

Banyak faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan, selain selera makan, faktor sosial , budaya , ekonomi, agama, umur dan jenis kelamin, emosi , pendidikan, kondisi kesehatan dan obat – obatan yang dikomsumsi dapat menekan / meningkatkan nafsu makan. 

Penyebab masalah kesulitan makan pada anak dapat berupa ; 
-Faktor organik ; meliputi rongga mulut (bibir, gusi, lidah, rongga mulut) sampai dengan usus dan organ –organ tubuh yang berhubungan dengan pencernaan, yang dipengaruhi oleh sistem saraf. 

-Faktor nutrisi ; pengetahuan ibu atau pengasuh dalam menentukan jenis , jumlah makanan yang diberikan kepada anak sesuai perkembangan usianya. 

-Faktor psikologis ; sering kali menjadi hambatan dalam perkembangan keterampilan makan anak. Sikap suka memaksakan makanan menyebabkan bayi/ anak merasakan proses makan sebagai saat yang tidak menyenangkan , berakibat timbulnya rasa anti terhadap makanan. Sering kali timbul masalah pada ibu mengenai hal tentang masalah sosia-kultural dan aturan makan yang ketat / berlebihan , sikap yang terlalu obsesif dan overprotektif sehingga menimbulkan respon negatif dari anak. 

Tips memberi makan pada anak ; 
-Berikanlah makanan anak sesuai dengan usia dan perkembangannya. 

-Variasikan menu, perubahan rasa , keragaman dan penyajian yang menarik diperlukan agar anak tidak cepat bosan. 

-Lebih baik memberi makanan yang padat gizi dan berenergi tinggi dalam porsi kecil dari pada cemilan yang akan mengganggu timbulnya rasa lapar , sehingga kecukupan energi dan nutrisi anak terpenuhi. 

-Biasakan makan teratur dan beri makanan pada anak sewaktu merasa lapar. 

-Ciptakan suasana yang menyenangkan dan buatlah acara makan menjadi saat yang menggembirakan buat anak. 

-Jika diperlukan suplementasi vitamin dan mineral 

-Kenali dan atasi segera, konsultasikan dengan dokter anda jika timbul masalah sulit makan pada anak untuk mencari dan mengatasi penyebabnya. 

-Konsultasikan dampak yang terjadi pada anak akan kemungkinan malnutrisi / kekurangan nutrisi atau zat tertentu dalam tubuh dengan dokter anda.


Tidak ada komentar: