Selasa, 31 Januari 2012

Tugas Evaluasi Kinerja










TUGAS
EVALUASI KINERJA


Dosen Pengasuh :
Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak



Oleh :
Johny E. Ataupah
811.2.102.020 MM








PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN
VERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG KUPANG, DESEMBER 2011




 

UJIAN EVALUASI KINERJA
Dosen Pengasuh : Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak

Nama Mahasiswa     : Johny Ericson Ataupah
NIM                            : 811.2.102.020 MM



1.      BAB III, soal nomor 2.

Syarat jabatan mencakup syarat fisik, kualitas, sikap mental dan syarat administrasi. Uraikan.

Jawaban :
Syarat jabatan adalah semua syarat yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh seseorang untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Syarat jabatan merupakan tuntutan kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan keahlian atau ketrampilan kerja yang diidentifikasi dari pengetahuan kerja, pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja serta kemampuan dari aspek psikologi dan kekuatan fisik.

Syarat jabatan digolongkan dalam 4 (empat) kelompok, yaitu :

a.      Syarat Fisik :
Yang dimaksud dengan syarat fisik adalah upaya jasmani (physical effort) yang menonjol dan diperlukan untuk melakukan tugas-tugas jabatan. Upaya fisik ini ada bermacam – macam. Macam upaya fisik yang diperlukan untuk melakukan tugas jabatan tertentu. Dalam hal khusus untuk jabatan tertentu, beberapa perusahaan masih memberlakukan persyaratan fisik berupa umur, tinggi dan berat badan, serta upaya fisik berupa kesehatan, penampilan, suara, dan lain-lain. Faktor umur dapat mempengaruhi keselamatan kerja dan kinerja. Misalnya untuk mengisi jabatan-jabatan yang menuntut kemampuan dan sikap kedewasaan, diperlukan pekerja yang cukup dewasa menurut usia fisik dan kejiwaan, misalnya supir angkutan umum, tenaga supervisi. Di lain pihak, jabatan yang menuntut presisi atau beban berat, sebaiknya bukan pekerja yang berusia relatif tua, seperti tukang las.

Dapat dipahami bila jabatan pramugari mempersyaratkan tinggi minimum dan berat badan. Untuk jabatan di bidang pemasaran dan resepsionis mungkin mempersyaratkan penampilan. Jabatan pembawa acara mungkin akan mempertimbangkan warna dan volume suara. Khususnya mengenai jenis kelamin, tidak boleh digunakan sebagai satu persyaratan jabatan, walaupun hampir semua supir angkutan umum misalnya terdiri dari laki-laki dan sebagian besar resepsionis adalah perempuan. Kecacatan tetap pada dasarnya tidak boleh digunakan sebagai persyaratan jabatan, kecuali untuk jabatan-jabatan tertentu. Dengan kata lain, penyandang cacat pada dasarnya harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengisi jabatan, baik di lingkungan pemerintahan maupun di perusahaan.

Untuk menghemat tempat dan penulisan, syarat fisik hanya dicantumkan dalam bentuk kode angka. Misalnya 5 – Menginjak ; 16 – Menarik, dll

b.      Syarat kualitas :

Syarat kualitas mencakup pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu jabatan. Pengetahuan, keahlian dan keterampilan kerja pada umumnya diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja. Pendidikan dan pelatihan merupakan investasi sumberdaya manusia (human investment) yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, sehingga meningkatkan kinerja orang yang bersangkutan. Pendidikan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang baku, diajarkan dalam waktu yang relatif lama, untuk membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan umum. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan atau dunia kerja, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja.

Melakukan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang dalam waktu yang lama pada umumnya membuat seseorang menjadi tambah fasih dan tambah cepat melakukan pekerjaan dengan kualitas hasil yang lebih baik. Demikian juga pengalaman melakukan pekerjaan di jabatan lain yang memiliki beberapa kesamaan atau keterkaitan, dapat meningkatkan kinerja seseorang. Dengan kata lain, pengalaman kerja dalam satu jabatan dan jabatan lain yang terkait mempengaruhi kinerja seseorang. Semakin lama pengalaman kerja, semakin tinggi kinerja seseorang.

Pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja dapat saling menambah dan dapat saling melengkapi. Tambahan pelatihan akan menambah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki melalui pendidikan dan pelatihan sebelumnya. Tambahan pengalaman kerja akan menambah kemampuan dan keterampilan kinerja yang telah dimiliki. Di lain pihak, kekurangan pengetahuan dari masa pendidikan, dapat dilengkapi atau disubstitusi program pelatihan. Demikian juga tambahan pengalaman kerja dapat melengkapi atau me- nyubstitusi kekurangan yang seogianya diperoleh dari pendidikan atau pelatihan.

c.      Sikap mental :

Syarat sikap mental mencakup kondisi bakat, temperamen dan minat. Sebagai akibat dari pengalaman hidup, pengalaman pendidikan dan pengalaman pergaulan, seseorang dapat me- ngembangkan bakat, minat serta kebiasaan-kebiasaan tertentu yang lebih sesuai untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam jabatan tertentu.

d.      Syarat Administrasi

Syarat administratif mencakup alat bukti pribadi, antara lain menyangkut umur, pendidikan dan pelatihan yang ditempuh, pengalaman kerja, prestasi dan kinerja masa lampau, pangkat, tingkat gaji yang pernah diterima di tempat lain, status per- kawinan, anggota keluarga dan lain-lain.


2.      BAB IV, soal nomor 1.

Pembinaan kinerja dapat dilakukan melalui peningkatan kebugaran dan kesehatan pekerja, pendidikan dan pelatihan, membangun motivasi dan etos kerja, memberikan dukungan organisasi dan dukungan manajemen. Jelaskan.

Jawaban :

PENINGKATAN KEBUGARAN DAN KESEHATAN KERJA adalah terciptanya iklim karyawan (pekerja) yang berbadan sehat dan berpikiran sehat. Sebagaimana kita ketahui didalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Untuk menciptakan kebugaran dan kesehatan pekerja maka pekerja perlu diberi pengetahuan tentang hidup sehat, seperti makan makanan yang bergizi, berolah raga, mengatur pola tidur dan sebagainya. Banyak pekerja yang kurang memahami menerapkan pola hidup sehat, baik dalam memilih jenis makanan bergizi maupun dalam mengalokasikan penghasilan yang terbatas. Misalnya, dengan pengahasilan rendah masih banyak pekerja yang merokok. Untuk membeli makanan bergizi menjadi sangat terbatas. Disamping itu merokok dalam kondisi badan lemah bukan saja akan mengurangi angggaran untuk makanan bergizi, akan tetapi juga akan memperburuk kondisi kesehatan.

Oleh sebab itu manajemen perlu memberikan perhatian untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan pekerja antara lain dengan meningkatkan upah dan jaminan sosial, penyediaan makanan bergizi di tempat kerja, memperbaiki sistem kerja untuk menghindari kerja lembur, menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta membiasakan pekerja dalam pola hidup sehat. Adanya kondisi pekerja yang bugar sehat jasmani dan rohani, maka pekerja tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Dengan bekerja secara baik dan benar maka kinerja pekerja jadi meningkat.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN adalah upaya untuk meningkatkan kompetensi pekerja, dengan adanya peningkatan kompetensi maka secara otomatik keterampilan kerjanya bertambah dan hasil kerjanya memuaskan. Dengan adanya hasil kerja yang oftimal maka kinerja pekerja (karyawan) meningkat.

MEMBANGUN MOTIVASI DAN ETOS KERJA adalah terciptanya iklim harmonis (saling membutuhkan) dilingkungan kerja, Motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh diperangruhi oleh latar belakangnya, sikap pribadinya dan harapan-harapannya. Latar belakang kehidupan keluarga, bertetangga dan bermasyarakat dapat mempengaruhi kesediaan seseorang untuk bekerja keras, bertanggung jawab, bekerja sama saling mendukung atau bekerja merasa terpaksa dan mau menang sendiri. Latar belakang kehidupan dapat mempengaruhi sikap pribadi seseorang menjadi penyabar atau bertempramen tinggi, pemaaf atau pendendam.

Para pekerja akan siap bekerja keras bila menghadapi beberapa kondisi seperti : Pertama, para pekerja merasa diperlukan oleh dan didalam organisasi. Dengan demikian meraka menyadari bahwa hasil kerjanya bermakna bagi perusahaan dan akan dihargai. Kedua, para pekerja mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan organisasi atau perusahaan dari mereka. Dengan demikian mereka dapat berupaya dengan sungguh-sungguh memenuhi harapan tersebut. Ketiga, para pekerja merasa diperlukan secara adil baik antar pekerja maupun dalam pemberian imbalan atau penghargaan. Perlakuan menganak emaskan seseorang dan menganaktirikan yang lain, atau membedakan yang satu dari yang lain atas dasar suka dan tidak suka, akan menurunkan semangat dan motivasi kerja secara keseluruhan. Demikian juga bila kontribusi pekerja tidak dihargai dengan imblan yang seimbang, semangat kerja pekerja akan menurun, apalagi bila upah itu tidak cukup memenuhi hidup layak bagi pekerja dan keluarganya. Keempat, para pekerja diberi peluang atau kesempatan yang sama untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan, bahkan untuk membangun karier hingga mencapai yang paling tinggi di lingkungan organisasi atau perusahaan. Kelima, para pekerja diberi tantangan,baik dengan menciptakan pekerjaan yang menarik (job enrichment) maupun dengan memberikan kepercayaan (trust) untuk berkreasi dan berinovasi. Keenam, para pekerja merasakan suasana kerja yang menyenangkan, termasuk hubungan dengan atasan dan bawahan secara kominikatif, serta hubungan dengan teman sekerja.

MEMBERIKAN DUKUNGAN ORGANISASI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN adalah organisasi dan manajemen harus mendukung pekerja dalam berbagai hal, sebab kita tahu kinerja setiap pekerja, kinerja unit-unit kerja dan kinerja perusahaan dapat ditingkatkan melalui dukungan organisasi, antara lain :

1.      Struktur organisasi yang memuat pembagian tugas yang jelas, serta struktur kewenangan dan pelaporan pertanggung-jawaban yang pasti;
2.      Penyediaan sarana dan peralatan kerja yang lengkap, termasuk pilihan penggunaan teknologi yang tepat;
3.      Penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang nyaman, aman dan sehat, didukung oleh penyediaan kelelmbagaan peralatn dan sarana perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja;
4.      Penyediaan kondisi dan syarat kerja termasuk pengupahan dan kjaminan social yang di satu pihak dapat mendorong pertumbuhan perusahaan dan di pihak lain dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
5.      Memberi peluang bagi pengusaha dan pekerja membangun hubungan industrial yang aman dan harmonis, termasuk kesempatan bernegoasiasi untuk merumuskan Perjanjian Kerja bersama;
6.      Menyediakan kecukupan angggaran yang dibutuhkan untuk setiap pelaksanaan tugas.


3.      BAB VIII, soal nomor 2.

Analisis evaluasi kinerja harus juga membahas penyebab kinerja rendah. Sebutkan beberapa diantaranya.

Jawaban :

Di samping mengukur dan mencatat kinerja setiap unit organisasi dan kinerja setiap orang, evaluasi kinerja juga harus mengalisis penyebab kinerja rendah. Penyebabnya dapat bersifat internal atau eksternal, menyangkut kelompok orang atau individu.

a.      Hambatan Internal

Hambatan internal dapat berupa keterbatasan dana, keterbatasan peralatan dan teknologi, serta kurang efektifnya manajemen dan kepemimpinan. Masalah manajemen dapat menyangkut kelemahan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan logistik dan mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Masalah kepemimpinan dapat timbul dalam pendistribusian penugasan dan tanggungjawab, pendelegasian wewenang, ketidakmampuan memotivasi bawahan dan membangun kerjasama, serta tidak mampu memberikan keteladanan kepada bawahan.

b.      Hambatan Eksternal

Hambatan eksternal dapat timbul dari lingkungan kerja termasuk masyarakat sekitar, para pesaing yang secara sengaja membuat gangguan, para pemasok yang terlambat melakukan pengiriman, dan kebijakan Pemerintah yang tidak konsisten. Masalah eksternal dapat juga timbul dari pemegang saham dengan kebijakannya yang kaku.

c.      Kelemahan Individu

Kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh kompetensi kerja serta disiplin dan etos kerja orang bersangkutan. Dengan kata lain, kinerja rendah dapat disebabkan oleh kompetensi kerja orang yang bersangkutan rendah dan atau disiplin dan etos kerjanya rendah.

Tidak ada komentar: